Kenali Asal Usul Kristal Swarovski



Pecinta Fashion tanah air tentunya sudah tidak asing dengan nama yang satu ini. Brand asal Austria ini dicipta oleh ahli pemotong kaca Daniel Swarovski di tahun 1895, yang juga mempatenkan mesin pemotong kaca untuk membuat gelas kristal 3 tahun sebelumnya.

Pabrik pemotongan kristal pertama Swarovski dibangun di Wattens, Tyrol (Austria). Saat ini Swarovski terkenal dengan logo Angsanya yang mewakili huruf S untuk brand tersebut. 


Di tahun 2004, Swarovski malancarkan Xilion, kaedah pemotongan baru yang dirancang untuk membuat cahaya Roses (jenis komponen kristal dengan bagian belakang yang datar) dan Chaton (jenis pemotongan berlian) makin berkilau.


Swarovski tidak hanya berkecimpung di dunia produksi kristal, tetapi juga mesin pemotong kaca, penanda jalan reflektif dan bercahaya, batu alam dan sintetis, serta peralatan optik seperti binokuler dan teropong senjata. Perusahaan tersebut juga mengelola taman bermain dalam ruangan bertemakan kristal, yaitu Swarovski Kristallwelten (Crystal Worlds) di Wattens.


Produk kristal Swarovski tidak hanya membuat kristal untuk keperluan fashion, tetapi juga patung dan miniatur, dekorasi rumah, dan lampu gantung/chandelier. Untuk membuat kristal yang dapat membelokkan warna cahaya hingga menampilkan warna-warni pelangi, Swarovski melapisi kristal-kristalnya dengan bahan kimia metalik khusus. Yang paling terkenal adalah “Aurora Borealis”, tetapi ada juga jenis bahan kimia lainnya yang diberi nama Crystal Transmission, Volcano, Aurum dan Dorado.


Swarovski menjadi trend di kalangan para designer ternama dunia pada tahun 2008, dan semakin merajai pasaran aksesoris kristal pada tahun 2009. Kristal-kristal dengan kemilau warna-warni ini menghiasi dress-dress di fashion runway Paris dan Milan,  clutch dan casing HP. 


Swarovski crystal elements menjadi fashion statement bagi banyak orang di seluruh dunia!

Comments

Popular Posts